- Untuk Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi (OP)
- Batas waktu penyampaian SPT-nya adalah paling lama 3 bulan setelah akhir Tahun Pajak
- Tahun Pajak adalah jangka waktu 1 (satu) tahun kalender kecuali bila Wajib Pajak menggunakan tahun buku yang tidak sama dengan tahun kalender.
- Dikecualikan dari kewajiban menyampaikan SPT Tahunan adalah WP OP yang dalam satu tahun Pajak menerima atau memperoleh penghasilan neto tidak melebihi Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
- Kekurangan pembayaran pajak yang terutang berdasarkan SPT Tahunan PPh harus dibayar lunas sebelum SPT PPh disampaikan.
- Untuk SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Badan
- Batas waktu penyampaian SPT-nya adalah paling lama 4 bulan setelah akhir Tahun Pajak
- Tahun Pajak adalah jangka waktu 1 (satu) tahun kalender kecuali bila Wajib Pajak menggunakan tahun buku yang tidak sama dengan tahun kalender.
- Kekurangan pembayaran pajak yang terutang berdasarkan SPT Tahunan PPh harus dibayar lunas sebelum SPT PPh disampaikan.
- Untuk SPT Masa
- Batas waktu penyampaian SPT nya adalah paling lama 20 hari setelah akhir Tahun Pajak.
- Menteri Keuangan menentukan tanggal jatuh tempo pembayaran dan penyetoran pajak yang terutang untuk suatu saat atau Masa Pajak bagi masing-masing jenis pajak, paling lama 15 (lima belas) hari setelah saat terutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak.
- Tanggal jatuh tempo pembayaran, penyetoran pajak, dan pelaporan pajak untuk SPT Masa, yaitu :
- Jika tanggal jatuh tempo pembayaran pajak bertepatan dengan hari libur termasuk hari sabtu atau hari libur nasional, maka pembayaran pajak dapat dilakukan pada hari kerja berikutnya.
- Jika tanggal batas akhir pelaporan bertepatan dengan hari libur termasuk hari sabtu atau hari libur nasional, pelaporan dapat dilakukan pada hari kerja berikutnya.
- Hari libur nasional termasuk hari yang diliburkan untuk penyelenggaraan Pemilihan umum yang ditetapkan oleh Pemerintah dan cuti bersama secara nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah.
- Batas waktu pembayaran, penyetoran, atau pelaporan pajak untuk SPT masa adalah :
No.
|
Jenis
Pajak
|
Batas
Pembayaran (Paling Lambat ...)
|
Batas
Pelaporan
|
(Pasal
2 PMK 242/PMK.03/2014)
|
Undang
Undang di bidang Perpajakan
|
||
1
|
PPh pasal 4(2) setor sendiri
|
tgl
15 bulan berikutnya
|
tgl
20 bulan berikutnya
|
2
|
PPh pasal 4(2) pemotongan
|
tgl
10 bulan berikutnya
|
tgl
20 bulan berikutnya
|
3
|
PPh pasal 15 setor sendiri
|
tgl
15 bulan berikutnya
|
tgl
20 bulan berikutnya
|
4
|
PPh pasal 15 pemotongan
|
tgl
10 bulan berikutnya
|
tgl
20 bulan berikutnya
|
5
|
PPh pasal 21
|
tgl
10 bulan berikutnya
|
tgl
20 bulan berikutnya
|
6
|
PPh pasal 23/26
|
tgl
10 bulan berikutnya
|
tgl
20 bulan berikutnya
|
7
|
PPh pasal 25
|
tgl
15 bulan berikutnya
|
tgl
20 bulan berikutnya
|
8
|
PPh pasal 22 impor setor sendiri
(dilunasi bersamaan dg bea masuk, PPN, PPnBM)
|
saat
penyelesaian dokumen PIB
|
|
9
|
PPh pasal 22 impor yang pemungutan
oleh BC
|
1hari
kerja berikutnya
|
hari
kerja terakhir minggu berikutnya
|
10
|
PPh pasal 22 pemungutan oleh
bendaharawan
|
hari
yang sama dg pembayaran atas penyerahan barang
|
14
hari setelah masa pajak berakhir
|
11
|
PPh pasal 22 migas
|
tgl
10 bulan berikutnya
|
tgl
20 bulan berikutnya
|
12
|
PPh pasal 22 pemungutan oleh WP
badan tertentu
|
tgl
10 bulan berikutnya
|
tgl
20 bulan berikutnya
|
13
|
PPN & PPnBM
|
akhir
bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir & sebelum SPT masa PPN
disampaikan
|
akhir
bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir
|
14
|
PPN atas kegiatan membangun
sendiri
|
tgl
15 bulan berikutnya setelah Masa Pajak berakhir
|
akhir
bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir
|
15
|
PPN atas pemanfaatan BKP tidak
berwujud dan/atau JKP dari Luar Daerah Pabean
|
tgl
15 bulan berikutnya setelah saat terutangnya pajak
|
akhir
bulan berikutnya setelah Masa Pajak berakhir
|
16
|
PPN & PPnBM Pemungutan
Bendaharawan
|
tgl
7 bulan berikutnya
|
akhir
bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir
|
17
|
PPN dan/ atau PPnBM pemungutan
oleh Pejabat Penandatanganan Surat Perintah Membayar sebagai Pemungut PPN
|
harus
disetor pada hari yang sama dengan pelaksanaan pembayaran kepada PKP Rekanan
Pemerintah melalui KPPN
|
|
18
|
PPN & PPnBM Pemungutan selain
bendaharawan
|
tgl
15 bulan berikutnya setelah Masa Pajak berakhir
|
akhir
bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir
|
19
|
PPh 25 WP kriteria tertentu yang
dapat melaporkan beberapa Masa Pajak dalam satu SPT Masa. (Pasal 3 ayat (3B)
UU KUP)
|
harus
dibayar paling lama pada akhir Masa Pajak terakhir.
|
20
hari setelah berakhirnya Masa Pajak terakhir
|
20
|
Pembayaran masa selain PPh 25 WP
kriteria tertentu yang dapat melaporkan beberapa Masa Pajak dalam satu SPT
Masa. (Pasal 3 ayat (3B) UU KUP)
|
harus
dibayar paling lama sesuai dengan batas waktu untuk masing-masing jenis
pajak.
|
20
hari setelah berakhirnya Masa Pajak terakhir.
|
- Ketentuan terkait SPT Masa PPh Pasal 25 :
- Dikecualikan dari kewajiban menyampaikan SPT Masa PPh Pasal 25 adalah :
- WP OP yang tidak menjalankan usaha atau tidak melakukan pekerjan bebas.
- WP OP yang dalam satu tahun Pajak menerima atau memperoleh penghasilan neto tidak melebihi PTKP (kepada WP ini juga dikecualikan dari kewajiban menyampaikan SPT Tahunan)
- Wajib Pajak yang melakukan pembayaran PPh Pasal 25 melalui bank persepsi atau kantor pos persepsi dengan sistem pembayaran secara online dan Surat Setoran Pajak (SSP)-nya telah mendapat validasi dengan Nomor Transaksi Pembayaran Negara (NTPN), maka SPT Masa PPh Pasal 25 dianggap telah disampaikan ke KPP sesuai dengan tanggal validasi yang tercantum pada SSP.
0 Response to "BATAS WAKTU ( PEMBAYARAN, PENYETORAN, DAN PELAPORAN PAJAK )"
Post a Comment